Halaman

    Social Items



2Detik - Akun Twitter dari Rusia dicurigai mempengaruhi perdebatan tentang keamanan vaksin saat pemilu di Amerika Serikat (AS) pada 2016. Peneliti dari AS baru saja menerbitkan laporan mengenai hal tersebut.

"Apakah Anda tahu ada database rahasia pemerintah # anak-anak yang rusak akibat vaksin? #VaccinateUS," tulis salah satu dari cuitan yang disebutkan dalam American Journal of Public Health seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/8/2018).


Peneliti dari George Washington University, Universitas Maryland dan Universitas Johns Hopkins mempelajari frekuensi penyebutan vaksin oleh akun yang dicurigai sebagai bot otomatis, atau akun yang terkait dengan kampanye propaganda Rusia, khususnya Badan Riset Internet yang terkait dengan Kremlin. Hasilnya, peneliti tidak menemukan banyak cuitan tentang vaksin seperti saat pemilu 2016.

Penelitian tersebut menunjukkan komunikasi kesehatan menjadi senjata seperti vaksin, termasuk isu disinformasi dari kekuatan asing. Selain itu, topik kontroversial lainnya seperti senjata, agama, dan imigrasi, pesan-pesan itu dibagi secara merata antara yang pro dan anti vaksin

Banyak akun yang terkait telah ditutup. Akun-akun yang diidentifikasi dalam penelitian itu diketahui mengirim spam, atau diberi nama oleh Kongres atau NBC News sebagai milik akun dari Rusia.

Akun Medsos dari Rusia Dicurigai Sebar Isu Vaksin



2Detik - Akun Twitter dari Rusia dicurigai mempengaruhi perdebatan tentang keamanan vaksin saat pemilu di Amerika Serikat (AS) pada 2016. Peneliti dari AS baru saja menerbitkan laporan mengenai hal tersebut.

"Apakah Anda tahu ada database rahasia pemerintah # anak-anak yang rusak akibat vaksin? #VaccinateUS," tulis salah satu dari cuitan yang disebutkan dalam American Journal of Public Health seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/8/2018).


Peneliti dari George Washington University, Universitas Maryland dan Universitas Johns Hopkins mempelajari frekuensi penyebutan vaksin oleh akun yang dicurigai sebagai bot otomatis, atau akun yang terkait dengan kampanye propaganda Rusia, khususnya Badan Riset Internet yang terkait dengan Kremlin. Hasilnya, peneliti tidak menemukan banyak cuitan tentang vaksin seperti saat pemilu 2016.

Penelitian tersebut menunjukkan komunikasi kesehatan menjadi senjata seperti vaksin, termasuk isu disinformasi dari kekuatan asing. Selain itu, topik kontroversial lainnya seperti senjata, agama, dan imigrasi, pesan-pesan itu dibagi secara merata antara yang pro dan anti vaksin

Banyak akun yang terkait telah ditutup. Akun-akun yang diidentifikasi dalam penelitian itu diketahui mengirim spam, atau diberi nama oleh Kongres atau NBC News sebagai milik akun dari Rusia.

No comments